Kacamata Alkitab – Berea Academy

Jika kita melihat suatu benda yang jauh, biasanya kita menggunakan teropong. Jika kita ingin melihat benda yang kecil, kita harus menggunakan mikroskop. Alkitab itu seperti penggunungan. Kita harus punya teropong dan kompas agar tidak tersesat. Harus mellihat lebih teliti agar kita bisa keluar dari pegunungan tersebut.

Kidung Agung

Banyak orang mengatakan bahwa Kidung Agung itu tidak ada makna/artinya. Kidung Agung itu hanya cerita cinta. Mengapa dikanonkan di Alkitab? Padahal banyak juga yang diterokanonkan, tetapi mengapa Kidung Agung dikanonkan?

Cerita Alkitab

Alkitab itu seperti sepucuk gambar. Di dalam gambar ada gunung, ada awan, air terjun, rumah, pohon-pohon, matahari, dan seseorang yang berdiri di tengah. Sepertinya gambar itu dibagi 66 bagian. Seperti puzzle. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru itu seperti banyak potongan. Maka jika baca 1 kitab, sepertinya dari sudut pandang dari gambar, kita hanya melihat matahari. Jadi, jika 66 kitab itu dibaca satu per satu, itu sulit untuk melihat dengan jelas. Tetapi ketika potongan-potongan gambar itu dipasang, maka jelaslah gambarnya.

Alkitab adalah Rohaniah

Bagi orang buta, warna itu tidak ada. Bagi orang tuli, musik yang indah itu tidak ada.Bagi orang yang memiliki konsep materialisme, tidak ada dunia rohani.

Adam Pertama di Taman Eden & Adam Akhir di Taman Getsemani

Sebenarnya ini hanya catatan saya saja dari review seminar di Gereja Berea Sungrak Indonesia – Sumbawa.